Kamis, 28 November 2013

Perkembangan Kapal Dari Masa Ke Masa

Kapal laut adalah alat transportasi yang bergerak di laut. Alat transportasi ini digunakan sejak zaman purba, ketika nenek moyang kita menjelajah menyusuri sungai menggunakan rakit. Meski terbilang tua, pengembangan teknologi kapal laut masih terus dilakukan. Maklum, dua pertiga luas bumi berupa air. Jadi, alat transportasi yang dapat mengarungi perairan sangat dibutuhkan. Di zaman modern ini, kapal laut sudah semakin canggih. Kapal laut dilengkapi mesin bertenaga tinggi sehingga dapat melaju dengan cepat. Desainnya pun dibuat begitu mewah dan megah, dilengkapi fasilitas-fasilitas yang memanjakan penumpangnya. Namun tahukah kamu bagaimana kapal laut dapat berkembang dari sebuah rakit di zaman purba menjadi sarana transportasi modern seperti sekarang ini? 1. Kuno Inilah nenek moyangnya kapal laut. Kapal laut generasi pertama ini masih sangat sederhana. Manusia purba biasa menggunakan kano atau rakit untuk menyeberangi sungai atau danau. Kano biasanya terbuat dari batang pohon. 2. Perahu Mesir (3000 SM) Perahu Mesir adalah perintis kapal-kapal laut modern saat ini. Perahu ini sudah memiliki rangka yang terbuat dari kayu dan sanggup mengangkut hingga 20 penumpang. 3. Perahu Phoenix (2000 SM) Bangsa Phoenix, selain sudah mampu membangun kapal dagang, juga mampu membuat kapal perang. Kapal buatan bangsa Phoenix digerakkan dengan layar dan dayung. Dengan kapal ini, mereka sanggup berlayar melintasi Inggris hingga Afrika. 4. Perahu Romawi (5 M) Perahu Romawi yang dikenal dengan Galiun (Inggris: Galleon) memiliki ukuran yang besar dengan layar yang besar pula. Galiun Romawi juga bergerang dengan bantuan tenaga dari ratusan pendayung untuk meningkatkan kecepatan ketika bertempur. 5. Perahu Viking (800 M) Bangsa Viking terkenal sebagai pelaut yang tangguh. Perahu yang dipakai bangsa ini disebut Longship. Perahu ini memiliki hiasan-hiasan yang indah. 6. Perahu Yung (Sekitar 800 M) Tidak mau ketinggalan, bangsa Asia khususnya bangsa Cina juga memiliki perahu buatan mereka sendiri. Itulah perahu Yung yang memiliki dua layar, salah satunya besar dan satunya lagi kecil. Perahu ini sangat lincah karena ukurannya tidak terlalu besar. 7. Caravelle (Abad 14) Caravelle adalah kapal layar yang dikembangkan oleh bangsa Spanyol dan Portugal. Kapal ini mampu menjelajah dunia, lho... Bahkan Christoper Columbus berlayar ke benua Amerika dengan menaiki kapal ini. 8. Kapal Layar (Abad 16 sampai 18) Negara-negara di Eropa banyak membangun kapal dengan layar besar seperti ini. Laksamana Nelson dari Inggris memakai kapal jenis ini, yaitu HMS Victory dalam pertempuran laut Trafalgar antara Inggris dan Perancis. 9. Clipper (Abad 19) Clipper adalah kapal layar khas Amerika di pertengahan abad ke-19. Clipper terkenal karena mampu melaju dengan cepat di laut karena memiliki banyak layar. 10. Kapal Uap (Akhir Abad 19) Seiring dengan perkembangan teknologi, ditemukannya mesin uap membantu perkembangan kapal menuju kapal yang modern. Genarasi kapal uap menandai berakhirnya zaman kapal layar. Kapal uap menggunakan tenaga uap dari ketel untuk menggerakkan baling-baling. 11. Kapal Bermotor (Abad 20) Memasuki abad 20, kapal uap mulai berkembang menjadi kapal mesin yang menggunakan bahan bakar solar. Kapal bermotor sudah termasuk kapal zaman modern. 12. Kapal-kapal Masa Depan Kapal-kapal di masa depan semakin modern. Kapal modern yang akan banyak digunakan di masa depan yaitu kapal induk, kapal selam bertenaga nuklir, hovercraft, hydrofoil, dan jetfoil. sumber : http://mulanovich.blogspot.com

Sabtu, 23 November 2013

Roket Transportasi Luar Angkasa

Roket merupakan wahana luar angkasa, peluru kendali, atau kendaraan terbang yang mendapatkan dorongan melalui reaksi roket terhadap keluarnya secara cepat bahan fluida dari keluaran mesin roket. Aksi dari keluaran dalam ruang bakar dan nozle pengembang, mampu membuat gas mengalir dengan kecepatan hipersonik sehingga menimbulkan dorongan reaktif yang besar untuk roket (sebanding dengan reaksi balasan sesuai dengan Hukum Pergerakan Newton ke 3). Seringkali definisi roket digunakan untuk merujuk kepada mesin roket. Roket bermula untuk penggunaan militer dan rekreasipada abad ke-13 masehi. Penggunaan roket secara intensif untuk militer, industri dan ilmu pengetahuan dimulai pada awal abad ke-20, dimana teknologi peroketan mampu mengantarkan umat manusia menuju Era ruang angkasa, termasuk mengantarkan manusia menginjakan kakinya ke bulan. Roket digunakan untuk kembang api, persenjataan, kursi penyelamat, kendaraan peluncur untuk Satelit buatan, kendaraan luar angkasa, dan eksplorasi ke planet lain. Walaupun kurang efisien dikecepatan rendah, roket mampu memberikan akselerasi luar biasa dan mencapai kecepatan sangat tinggi dengan efisiensi yang bisa diterima. Roket kimia menyimpan sejumlah besar energi dalam bentuk yang mudah dilepaskan dan bisa sangat berbahaya, tetapi desain, tes, pembuatan dan penggunaan yang berhati hati bisa meminimalkan resiko. Ukuran Roket berbeda dari model kecil yang bisa dibeli sebagai kembang api, atau roket hobi, sampai yang berukuran besar Saturn V yang digunakan untuk program Apollo. Kebanyakan roket saat ini adalah roket kimia. Mesin roket ini memerlukan bahan bakar padat atau cair, seperti bahan bakar cair Booster/penguat Pesawat ulang-alik dan mesin utamanya yang digunakan untuk melepaskan diri dari gravitasi bumi. Reaksi kimia dimulai di ruang bakar dengan bahan bakar (dengan udara atau oksigen bila di ruang angkasa) dan gas panas yang dihasilkan mengalir dengan tekanan tinggi keluar melalui saluran yang menuju ke arah belakang roket. Tekanan gas yang menyembur keluar inilah yang menghasilkan gaya dorong bagi roket sehingga roket dapat bergerak maju atau ke atas. Terdapat konsep jenis roket lain yang semakin sering digunakan di luar angkasa adalah pendorong ion, yang menggunakan energi elektromagnet bukan tenaga dari reaksi kimia. Roket termal nuklir juga telah dibangun, tetapi tidak pernah digunakan. sumber : wikipedia.com

Jumat, 15 November 2013

Keistimewaan TimnasIndonesia U-19


Timnas U-19 yang sedang berlaga di ajang Piala AFF U-19 mendapat sorotan yang cukup besar dari publik. Siaran langsung setiap pertandingan memudahkan segenap pecinta sepak bola di tanah air untuk menyaksikan Garuda Muda berlaga. Stadion Gelora Delta Sidoarjo pun nampak dipenuhi oleh suporter Merah Putih.

Obrolan hangat di jejaring sosial semakin menegaskan bahwa publik memang benar-benar memperhatikan timnas U-19 ini. Ini tim yang diharapkan mampu memberikan gelar juara Piala AFF yang belum pernah diraih seniornya. Lebih jauh, harapan publik begitu besar untuk tim ini lantaran inilah kerangka tim senior masa depan Indonesia. Rata-rata pemainnya masih berusia 17-18 tahun.

Namun, pertanyaan menarik kemudian muncul, apa yang membuat tim ini berbeda jika dibandingkan dengan tim senior, U-23, maupun timnas kelompok umur lainnya.

Sebenarnya tidak banyak yang berbeda antara timnas U-19 ini dengan timnas senior maupun kelompok umur. Dilihat dari segi permainan, timnas ini masih mengkombinasikan umpan pendek dengan umpan panjang. Sektor sayap masih menjadi andalan untuk merusak pertahanan lawan.

Sejak era Antun Tony Pogacnik, serangan melalui sayap kanan dan kiri yang mengandalkan kecepatan sprint pendek masih menjadi idola. Banyak yang bilang, di sinilah letak kekuatan sepak bola Indonesia. Jadi, secara umum jelas tim asuhan Indra Sjafri ini tidak punya gaya bermain yang benar-benar berbeda dengan timnas lainnya. Lantas, apa yang membuatnya spesial?

Evan Dimas Pembeda

Sederhana saja, tim ini memiliki Evan Dimas dan punya kemampuan memberi umpan yang baik. Terlebih pada umpan-umpan pendeknya. Di Indonesia, bisa memberikan umpan dengan benar dan sampai ke rekan sudah bisa dibilang prestasi karena selama ini kita punya kendala dalam memberikan umpan. Lantaran tidak bisa menghasilkan umpan pendek yang baik, akhirnya dipilihlah umpan panjang dari belakang langsung ke depan yang sering dengan mudah dipatahkan lawan.

Indra Sjafri pantas bersyukur dirinya memiliki seorang Evan Dimas. Dan nampaknya Evan Dimas juga telah menjadi pemain kesayangan Indra Sjafri. Evan Dimas merupakan kapten Garuda Muda yang menjuarai HKFA International Youth Invitation Tournament di Hongkong 2012 lalu. Tim itu juga diarsiteki oleh Indra Sjafri.

Evan menjadi jawaban dari miskinnya pemain bertipe playmaker yang dihasilkan oleh Indonesia. Mampu menjadi jenderal lapangan tengah yang mampu mengatur serangan dengan sangat baik.

Dia mengatur serangan dari bawah. Jika ada kesempatan dia bisa pula menjadi penyelesai akhir yang menawan. Sejauh ini Evan Dimas sudah mencetak lima gol. Terbanyak di antara rekan setimnya dan hanya kalah dari penyerang Vietnam, Nguyen Van Toan dalam perburuan gelar pencetak gol terbanyak turnamen.

Kekuatan pemuda bernama lengkap Evan Dimas Darmono ini terletak pada akurasi umpan dan visi bermain. Dia tipe pemain yang cerdas. Bisa mengatur serangan sekaligus mencari celah di pertahanan lawan untuk memperoleh peluang mencetak gol.

Pertandingan melawan Brunei Darussalam, Evan Dimas memang tidak mencetak gol. Tetapi menurut data dari @labbola, dia menghasilkan dua assists dan akurasi umpannya mencapai 91%, 87 umpannya tepat sasaran dari 95 kali percobaan umpan.

Sebagai kapten tim, Evan Dimas memimpin rekan-rekannya dengan sangat baik melalui kerja keras dan karakternya yang tenang. Dia seakan memberi contoh nyata bagi teman setimnya bagaimana bermain sepak bola yang baik dan benar. Walaupun masih berusia 18 tahun, Evan Dimas mampu mengontrol emosinya dengan baik dan menenangkan rekan setimnya jika ada insiden di lapangan. Sikapnya ini mengingatkan pada kepemimpinan Bambang Pamungkas semasa masih menjadi kapten tim nasional.

Kondisi Setiap Lini


Tentunya peran penting Evan Dimas ini tidak menghilangkan peran dari pemain lain. Ada banyak pemain muda berbakat di tim ini. Evan Dimas mungkin yang terbaik di lini tengah tetapi peran Hargianto tidak bisa disepelekan. Hargianto mampu menyeimbangkan permainan tim. Dirinya punya akurasi umpan yang bagus.

Hargianto dalam pertandingan melawan Brunei Darussalam melepaskan 77 umpan berhasil dan 16 gagal dengan akurasi mencapai 82% (data @labbola). Dia juga menjadi pemain yang mampu melakukan tekel sukses terbanyak dengan 9 tekel sukses dari 13 kali percobaan tekel. Saat Indonesia mengalahkan Thailand, Hargianto meraih predikat best intercept, yang dalam catatan @labbola melakukan enam kali memotong bola lawan. Torehan yang menunjukkan dirinya layak menjadi tumpuan untuk menghalau serangan lawan sebelum mencapai pertahanan Indonesia.

Lini belakang juga cukup bagus. Muhammad Sahrul Kurniawan dan Hansamu Yama bermain bagus di jantung pertahanan. Sementara Fatchu Rochman dan Putu Gede yang berada di sisi sayap rajin membantu serangan. Sejauh ini timnas sudah kebobolan empat gol dari empat pertandingan.

Untuk lini depan, sebelas gol dalam empat pertandingan merupakan hasil yang cukup baik. Tidak ada penyerang yang menonjol dengan menjadi pencetak gol terbanyak, tetapi justru kekuatannya ada di sini. Setiap penyerang memiliki kemampuan yang sama baiknya untuk mengancam gawang lawan.

Ilham Udin Armaiyn, Muchlis Hadi, Dinan Yahdian hingga Maldini telah menunjukkan kelasnya untuk bisa mengobrak abrik pertahanan lawan. Pilihan di lini depan cukup bervariasi sehingga memudahkan Indra Sjafri meracik strategi.

Namun, tetap saja ada kekurangan. Penyelesaian akhir dituding masih menjadi pekerjaan rumah bagi tim dan ini diakui oleh Indra Sjafri. “Timnas belum seratus persen dari permainan terbaiknya. Karena sebenarnya ada enam hingga tujuh peluang yang harusnya bisa jadi gol. Tapi ini sesuatu yang wajar karena pemain baru tampil perdana,” ujar Indra Sjafrie selepas membantai Brunei Darussalam 5-0.

Ketahanan Fisik

Untuk keseluruhan kondisi tim, yang menjadi kekurangan masih sama dengan timnas seniornya, yakni ketahanan fisik dan mental bertanding. Entah mengapa memasuki pertengahan babak kedua fisik pemain sudah menurun. Hanya satu dua pemain yang masih berada dalam kondisi fisik baik.

Dekatnya jadwal antara satu pertandingan ke pertandingan lainnya yang mepet juga bisa dituding sebagai penyebab. Oleh karenanya Indra Sjafri harus pandai-pandai melakukan rotasi.

Jika masih terus bergantung pada Evan Dimas yang selalu bermain di empat laga awal, tentu fisiknya akan terkuras di pertandingan semi final. Terlalu riskan jika tidak dilakukan rotasi. Sejauh ini di beberapa posisi Indra Sjafri melakukan rotasi dan sebaiknya ini juga dilakukan di setiap posisi. Tujuannya jelas untuk memberi istirahat yang cukup ditengah jadwal yang sangat padat. Timnas harus bermain setiap selang dua hari.

Ke depannya, pemain-pemain yang berpotensi menjadi pemain harapan Indonesia di masa depan ini perlu meningkatkan standar fisiknya. Juga mental bertanding, jadi ketika dalam posisi tertinggal tidak terlalu mudah frustasi, seperti ketika dikalahkan Vietnam 1-2 saat pemain nampak kehilangan akal menembus pertahanan Vietnam dan sering terburu-buru dalam memanfaatkan peluang. Semoga timnas U-19 bisa meraih Piala AFF U-19 sebagai pengobat kerinduan di tengah keringnya prestasi sepak bola nasional.


sumber : http://id.olahraga.yahoo.com

Rabu, 13 November 2013

Soal 'Gol Hantu'-nya, Kiessling Berkelit

Leverkusen - Stefan Kiessling dikritik karena tidak bersikap "gentle" pada wasit yang memberi Bayer Leverkusen "gol hantu". Ia bilang dirinya tidak melihat bola sundulannya menyamping di gawang.

Phatom Goal masih dibahas media-media Jerman. Kiessling termasuk dipertanyakan sportivitasnya karena jika mau, dia bisa saja memberi tahu wasit bahwa sundulannya memang tidak masuk gawang.

Sebuah contoh adalah Miroslav Klose. Pemain Jerman itu pernah membatalkan keputusan wasit yang menyatakan golnya sah sewaktu timnya, Lazio, bertanding melawan Napoli. Ia mengatakan pada wasit bahwa dirinya memakai tangan saat membuat gol itu, dan wasit pun menganulir keputusannya berkat pengakuan Klose.

Dalam wawancaranya dengan televisi Bayer Leverkusen, Selasa (22/10/2013), Kiessling merasa tidak bersalah. Ia juga membantah dirinya tahu kalau bola sundulannya melebar tapi masuk gawang Hoffenheim melalui celah jaring.

"Buatku penting bahwa 30 ribu orang di stadion tidak melihat (bola itu menyamping), dan aku termasuk di antaranya," tutur penyerang berusia 29 tahun itu, seperti dilansir Reuters.

"Semua kritikan padaku dalam beberapa hari terakhir ini sangatlah berat, karena semua menuduhku melihat kejadian itu.

"Orang pasti tahu, kalau memang demikian, aku pasti akan bilang ada lubang di situ."

 Dalam rekaman video, yang juga cepat terunggah di Youtube, terlihat jelas bola sundulan Kiessling menyamping sisi kanan gawang Hoffenheim. Si pemain bahkan sampai memegang kepala, seakan-akan langsung tahu bahwa ia gagal mengirim bola ke gawang.

"Gol hantu" itu membuat Leverkusen memimpin 2-0, sebelum Hoffenheim mencetak gol di menit-menit akhir babak kedua, dan tuan rumah tetap kalah dengan skor 1-2.

"Yang aku lihat, bola memang ke arah sisi gawang. Arahnya memang melayang ke sana toh. Lalu ketika aku berbalik pandangan, bola itu ada di dalam gawang. Ya itu mengejutkan buatku, juga semua orang," tambah Kiessling.

"Aku akan jadi orang terakhir yang bilang bahwa bola menyusup masuk lewat lubang tolol itu."

Hoffenheim telah menanyakan FIFA soal aspek hukum yang bisa mereka gunakan sebelum meminta federasi sepakbola Jerman (DFB) untuk mengulang pertandingan tersebut.

sumber : detiksport.com

Selasa, 12 November 2013

Mau Indonesia Bebas Tumpukan Utang, Ini Caranya!



Jakarta : Sebagian dari pembangunan ekonomi Indonesia hingga saat ini masih dibiayai dari utang. Padahal jika Indonesia mampu meningkat rasio penerimaan pajak terhadap produk domestik bruto (PDB) yang saat ini baru mencapai 11%, pemerintah tak perlu lagi berutang untuk memenuhi kebutuhan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Ini kalau penerimaan pajak bisa ditingkatkan menjadi 15%, maka APBN kita tidak perlu utang lagi," ujar Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD saat berbicara dalam diskusi Pemimpin Bangsa Bicara tentang Pajak dan Indonesia Mandiri di Universitas Islam Negeri (UIN) II, Ciputat, Tangerang, Banten, Rabu (13/11/2013).
Rasio penerimaan pajak sebesar 11% saat ini diperkirakan telah mampu menanggung 70% beban APBN. Artinya, bukan hal yang mustahil jika Indonesia bisa mengurangi tumpukan utang bila penerimaan pajak meningkat.
"Akan ada banyak utang pemerintah yang bisa diatasi kalau pajak bisa ditarik secara efektif," lanjutnya.
Mahfud yakin, potensi penerimaan pajak di Indonesia sebetulnya masih sangat besar. Namun pemanfaatan potensi ini harus diiringi peningkatan kepercayaan terhadap pihak yang berwenang untuk melakukan penarikan dan pengelolaan pajak.
"Banyak juga para pegawai pajak yang menolak jika diberikan uang saat pembayaran pajak. Petugas seperti ini dapat dijadikan sel untuk dikembangkan dalam tubuh Dirjen Pajak. Juga harus ada tindakan tegas untuk menertibkan pegawai pajak yang melakukan penyelewengan pajak," katanya.
Dengan semakin besarnya kapasitas ekonomi Indonesia dimasa depan, rasio pajak yang dituntut bakal dipacu semakin tinggi. Selama ini, rasio pajak dalam arti sempit hanya pada berada di kisaran 11%-12%, dan ditargetkan meningkat menjadi 19% pada 2019. (Dny/Shd)

 sumber : liputan6.com